7/18/17

I'm not the bright kid at school

To my dear pals, 

Whoever you are in the classroom will never define who you are in the world out there.

---

Saya percaya semua, semua orang dilahirkan dengan potensinya masing-masing yang tentu saja berbeda-beda. No one ever born useless. Tinggal kita yang melihat dari mana kita mau melihat peluang potensi itu. Kamu suka berbicara? Kamu berpotensi dalam membangun relasi kemanusiaan. Kamu senang menjadi pusat perhatian? Kamu berpotensi dalam menjadi figur publik. Kamu sering menggambar di belakang buku catatan sekolahmu? Kamu berpotensi dalam seni rupa. Kamu senang menyuarakan pendapatmu? Kamu berpotensi dalam membawa dunia ini menjadi tempat yang lebih baik.

Penjabaran hal ini akan terus berlanjut, dan semua hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita ternyata dapat membawa kita ke suatu titik yang tidak pernah kita perkirakan sebelumnya. Sayangnya seringkali hal-hal sederhana ini dianggap sebagai suatu kesalahan di dalam ruang tempat kita "belajar" yang dikenal sebagai ruang kelas di sekolah. Selalu ada pembatas tak berwujud di antara anak-anak tekun yang bernilai tinggi, dan anak-anak "gadungan" yang bernilai rendah. Tentu saja dua kubu ini dilabeli dengan statement-nya masing-masing. Anak-anak tekun akan lulus dengan nilai baik dan mendapat pekerjaan yang layak di dunia luar nanti. Sementara anak-anak gadungan akan lulus dengan seada-adanya dan sulit mencapai "kesuksesan".

Lalu ada apa dengan tanda kutip pada kata-kata di atas? Saya tidak merasa "belajar" yang kita konsumsi di dalam ruang kelas adalah sesuatu yang seharusnya kita konsumsi sebagai pelajaran yang sesungguhnya. Saya tidak merasa anak-anak "gadungan" terlahir tidak berguna dan tidak memiliki masa depan yang baik. Saya percaya "kesuksesan" tidak hanya sekedar nilai di atas kertas. Bagi saya, hal ini merupakan kesalahan besar yang cukup fatal. Saya sangat menyayangkan hal ini sudah menjadi asupan kita semua (termasuk saya sendiri, tentu saja) yang sudah terbentuk dari dulu, dulu, dulu.

Berbagai kesempatan berharga yang saya dapat dalam kurun waktu secepat ini mengajarkan saya tentang keadaan di dunia luar sesungguhnya. Teman-teman dari berbagai latar belakang yang berbeda menuturkan kisahnya dari sisi pandang mereka masing-masing. Seiring berjalannya waktu, pola dalam pemikiran saya seakan semakin terlengkapi. Nyatanya, tidak semua teman-teman yang bisa memimpin dengan hebat memiliki angka yang bagus dalam buku rapor sekolah. Di sisi lain ada juga teman-teman yang memiliki kesempatan untuk mendapat pendidikan ke luar benua Asia secara cuma-cuma karena pencapaiannya yang baik di sekolah. Hal ini mengajarkan saya bahwa kenyataan akan masa depan nanti ditentukan murni oleh diri kita sendiri, murni atas pilihan kita masing-masing.

Melalui tulisan ini, saya tidak bermaksud membela satu belah kubu. Memang saya tidak pernah suka dengan sekolah dan sering mengelak dengan segala hal yang berjalan di dalamnya, akan tetapi saya tidak mengatakan entah teman-teman yang berpotensi atau tidak di dalam kelas sebagai suatu kesalahan. Kembali lagi pada perkataan saya sebelumnya, saya percaya semua orang memiliki potensinya masing-masing. Tinggal bagaimana kita melihatnya. Tidak hanya sekali dua kali saya merasa iri dengan teman-teman yang bisa lebih berpotensi dalam hal ketekunan belajar. Saya pun mengagumi hal tersebut, akan tetapi saya sadar bahwa pencapaian setiap orang berbeda-beda termasuk pencapaian saya sendiri.

Set your goal right. Semuanya akan kembali kepada siapa dirimu sesungguhnya. It will always, always be one sharp point that the world will see and it remains forever. Remember – always lift up the wildness inside you. Don't let it die.